Saturday, June 2, 2007

Sang Harapan

Selamat datang di dunia kedua sang manusia, adek kecil. Meski aku belum pernah menyaksikan langsung saat-saat dimana kau tertawa riang, tanpa beban. Bagaimana kau menangis kehausan karena panasnya alam baru yang kau kenal. Bagaimana engkau tertidur lelap, setelah tiap beberapa jam kau mempelajari sekelilingmu, mencari makna semuanya. Tapi kau selalu hadir dalam sanubariku, dalam doaku.

Meski saat ini, kau belum mengenal bahasa manusia. Aku yakin, kau telah mengenal bahasa cinta. Cinta yang benar-benar sejati. Cinta yang akan membuatmu tegar, kuat, siap menantang hidup. Tetaplah kau perhatikan tiap fenomena di sekelilingmu, simpanlah dalam sanubarimu, kau harus menjadi manusia tegar. Kau adalah harapan.

Jadilah seperti Saddam, singa padang pasir, yang selalu menjadi singa kapanpun dan dimanapun. Saddam yang tetap singa hingga saat berhadapan dengan tiang gantung. Demi martabat dan kehormatan sebuah bangsa.

Jadilah seperti Zaid bin Tsabit, yang tekun, sehingga bisa menguasai bahasa asing dengan waktu yang sangat singkat.

Adek! Hidup ini penuh teka-teki. Hidup ini bukan kita yang inginkan. Bukan kita yang memiliki niatan untuk hidup. Hidup ini adalah amanah. Kita harus jalankan hidup ini dengan kepala tegak. Setiap kita telah memiliki tugas masing-masing. Hanya kita yang bisa menjadikan hidup kita menjadi benar-benar ada.


[ Firja, cepet gede ya! ;) ]


Bawwâbah, di awal 2007


No comments: